Rabu, 14 Mei 2014

Fitur - Fitur yang ada pada Situs Web ScienceDaily

Disini saya akan menjelaskan apa saja isi salah satu web science yaitu web ScienceDaily. Web ini berisi banyak sekali pengetahuan danberita mengenai science science yang ditemukan atau yang berhubungan dengan kesehatan, pengetahuan alam lingkungan, dan teknologi.



Gambar 1

Pada Gambar 1 merupakan tampilan awal ScienceDaily.


Gambar 2

Digambar 2 ini terdapat banyak sekali fitur fitur. Ada Health dimana jika kita mengklik fitur ini maka akan ke halaman isi berita tentang kesehatan. Kemudian Physical/Tech itu halaman tentang berita teknologi. Dan fitur terakhir adalah Environment merupakan berita mengenai lingkungan. Disitu juga ada fitur yang menunjukan Iphone, Android dan Web merupakan alternative lain untuk membuka web ini menggunakan mobile.



Gambar 3

Gambar 3 ini merupakan fitur lebih spesifik lagi mengenai pengetahuan yang diberikan pada web ini. Seperti berita terbaru hari ini ataupun kesehatan, waktu dan luang, dan semacamnya.


Gambar 4

Pada Gambar 4 web ini memberikan kita akses untuk mengshare dan memfollow ke media social seperti email, facebook, twitter, dan google +.


Gambar 5

Pada Gambar 5 ini web ScienceDaily memberikan kita fitur video dimana tidak hanya sebuah artikel tulisan tapi juga video.



Gambar 6

Pada Gambar 6 ini terdapat di paling bawah tampilan web DailyScience. Web ini memberikan kita kemudahan mencari artikel yang ingin kita cari yang terdapat di ScienceDaily.


Jika kalian ingin melihat situs Web ScienceDaily dan ingin mencobanya silangkan mampir kesini :

http://www.sciencedaily.com/

»»  READMORE...

Konflik Suriah Picu Rusia Melawan Amerika

Penggunaan senjata kimia dalam perang sipil di Suriah menyisakan dua kubu besar di kalangan internasional. Kubu pertama, yakni mereka yang ingin menyerang Suriah dan kelompok kedua, yang menentang invasi. Kubu pertama dipimpin oleh Amerika Serikat, Prancis, dan Inggris. Hanya, kongres Inggris menolak keinginan Perdana Menteri Inggris David Cameron untuk terlibat dalam penyerangan. Sejumlah negara Teluk, seperti Arab Saudi dan Qatar, diketahui telah sejak lama memasok senjata buat oposisi. 

 Kubu kedua, yakni kelompok negara yang menentang serangan tersebut. Rusia merupakan negara yang berdiri paling depan dalam barisan ini, selain Cina dan Iran. Bagi Rusia, Suriah merupakan pertaruhan gengsinya dengan AS. Berbeda dengan Iran yang memiliki kedekatan secara aliran dengan Presiden Bashar al-Assad (sama-sama Syiah), Rusia memiliki hubungan bisnis dan historis yang cukup panjang dengan rezim Assad. 

 Hubungan Rusia (dulu Uni Soviet) telah berlangsung selama beberapa dekade, bahkan sejak ayah Bashar al-Assad, Hafez al-Assad, berkuasa. Pada 1972, Hafez al-Assad telah menandatangani perjanjian pakta pertahanan keamanan dengan Rusia. Selama era itu, Moskow mengirimkan senjata senilai 135 juta dolar AS ke Damaskus. Pada 1980, Assad dan Presiden Uni Soviet Leonid Brezhnev bahkan menandatangani pakta kerja sama lanjutan selama 20 tahun terakhir.

Pemimpin Soviet terakhir, Mikhail Gorbachev, pada 1987 pernah mengatakan menjamin akan terus melanjutkan bantuan ekonomi dan militernya untuk Suriah. Janji ini terus dipegang hingga Hafez al-Assad digantikan oleh Bashar al-Assad. Di sisi lain, partai politik di Suriah dikuasai oleh Partai Bath yang dikategorikan masuk dalam kelompok sayap kiri. Kedekatan pandangan atau ideologi politik dengan Uni Soviet ini merekatkan keduanya. Selain dengan Suriah, Uni Soviet juga dekat dengan rezim Irak Saddam Husein yang telah diluluhlantakkan oleh AS dan sekutu. 

Karena itu, jika Assad berhasil digulingkan dan Suriah berhasil ditaklukkan Barat dan sekutunya, ini bisa menjadi tamparan besar buat Presiden Rusia Vladimir Putin. Padahal, Putin telah berjanji akan mengembalikan masa kejayaan Rusia setelah sebelumnya, Negeri Beruang Merah itu bergelut dalam persoalan ekonomi. 

 Washington Post menulis ada empat alasan mengapa Rusia ingin melindungi Assad. Pertama, Rusia memiliki pangkalan di Suriah yang cukup strategis. Pangkalan ini merupakan markas militer terakhir Rusia di luar negara-negara Uni Soviet. Kedua, Rusia masih memiliki jiwa mental perang dingin. Dia ingin tetap mempertahankan aliansi militer terakhirnya. Ketiga, Rusia membenci ide intervensi Barat seperti yang dilakukan terhadap Suriah. Keempat, Suriah telah membeli perlengkapan militer cukup besar dari Rusia. Sejak abad 20, Rusia mungkin telah menjual lebih dari 1,5 miliar dolar AS senjata ke Suriah. Belakangan, Rusia dikabarkan telah menjual pesawat tempur MiG-29 dan s-300 ke Suriah. 

Dalam tanggapan terakhirnya soal rencana serangan Barat ke Suriah, Putin meminta AS dan sekutunya agar membuktikan terlebih dahulu apakah Assad benar menggunakan senjata kimia ataukah tidak. Dia juga menilai ini hanya provokasi dari negara-negara tertentu. Rusia merupakan salah satu negara tetap Dewan Keamanan (DK) PBB. Rusia bersama Cina berulang kali mengeblok keinginan Barat yang ingin menjatuhkan Assad melalui resolusinya. Kecurigaan Putin bahwa senjata kimia itu merupakan propaganda kelompok tertentu dapat dimaklumi. Karena, memang saat insiden serangan senjata kimia itu berlangsung, masih memiliki posisi cukup kuat dan tidak dalam keadaan terdesak. 

Media Iran, Press TV dalam salah satu artikelnya mengatakan, senjata kimia berasal dari intelijen Arab Saudi. Laporan ini memang tidak sepenuhnya bisa diterima. Namun, konflik di Suriah bisa menguntungkan Arab Saudi, baik secara ekonomi maupun politik. Secara ekonomi, mereka bisa mendapatkan keuntungan dari naiknya harga minyak sedangkan dari politik, jika Assad jatuh, mereka akan menambah satu sekutu baru di negara Arab. Kini, bola terakhir ada di tangan AS dan Rusia. Jika AS menyerang dan Rusia membalas dengan memberikan bantuan ke tentara Assad, ini bisa menjadi babak baru perang di Timur Tengah. Perang ini bisa melibatkan Iran, Hezbullah Lebanon, yang mendukung Assad melawan kelompok Suni Arab yang didukung Barat. 

Diberita ini saya berpendapat bahwa konflik terjadi antara dua kubu dimana salah satunya menentang penyerangan salah satu kubu. Dimana kubu kubu tersebut ingin menyerang Negara Negara yang sudah ditargetkanmasing masing. Kubu yang pertama ingin menyerang Suriah dan kelompok dua yang dipimpin oleh Amerika Serikat, Prancis dan Inggris merekalah yang menentang invasi. Dan kubu kedu menentang penyerangan tersebut. Rusia merupakan negara yang berdiri paling depan dalam barisan ini, selain Cina dan Iran. Bagi Rusia, Suriah merupakan pertaruhan gengsinya dengan AS. Dan jika AS menyerang dan Rusia membalas dengan memberikan bantuan ke tentara Assad ini akan menjadi babak baru perang Timur Tengah. Kini bola terakhir ada ditangan AS dan Rusia. 

 Sumber : http://www.republika.co.id/berita/internasional/timur-tengah/13/09/01/msgb9k-konflik-suriah-picu-rusia-melawan-amerika
»»  READMORE...